SOS Children’s Village Jakarta terletak di Cibubur, timur Jakarta. Tidak hanya menjadi ibu kota Indonesia, Jakarta adalah sebuah kota metropolitan. Seperti kebanyakan area urban di negara berkembang, Jakarta harus mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran dan tingginya angka tuna wisma. Ketika keluarga hidup dengan kondisi yang buruk, anak-anak adalah pihak yang paling menderita.
SOS Children’s Village Jakarta berdiri diatas tanah seluas tiga hektar dan diresmikan oleh pendiri SOS Children’s Village, Hermann Gmeiner pada tanggal 14 Maret 1984. Terdiri dari 15 rumah keluarga, sebuah rumah untuk “tante” (asisten/ pengganti Ibu SOS saat cuti), sebuah kantor
, dan taman kanak-kanak.
SOS Children’s Village Jakarta mengasuh sekitar 150 anak yatim piatu atau terlantar hingga menemukan rumah baru mereka disini.
SOS Children’s Village mempunyai sebuah perpustakaan dilengkapi lab komputer, sebuah area bermain dan lapangan olahraga sebagai tempat anak-anak bermain dan bergembira. Pada tahun 1993 didirikan sebuah balai dengan nuansa tradisional yang biasa disebut pendopo yang berada di area depan. Pendopo biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan seperti pertemuan, pesta perayaan, menari hingga tempat untuk kompetisi olahraga.
Taman Kanak-Kanak SOS yang berada disini dapat menampung sekitar 90 murid yang berasal dari SOS Village dan masyarakat sekitar. Sedangkan anak-anak yang lebih besar bersekolah di sekolah dasar dan menengah umum atau swasta.
Remaja laki-laki umumnya pindah dari Village ke rumah remaja ketika mengikuti kursus keterampilan atau menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Dengan dukungan dari para edukator yang terpilih, remaja-remaja ini belajar untuk mengembangkan perspektif yang realistis tentang masa depan, belajar bertanggung jawab dan berani mengambil keputusan sendiri.
SOS Social Center menawarkan program penguatan bagi keluarga, penyuluhan kesehatan, dan konsultasi psikologi. Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak memiliki akses ke pelayanan penting, seperti akses pendidikan kesehatan dan mendapatkan dukungan secara psikologi. Setiap keluarga diberikan pengetahuan tentang pengasuhan anak yang berkualitas, pelatihan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, bagaimana berhubungan dengan pemerintah daerah setempat. Saat ini kemampuan mereka dalam mengasuh anak dan kesadaran akan pentingnya hak dasar anak semakin meningkat.