SOS Children
Maret 17 2019

SOS Children's Village Lembang Siapkan anak-anak Tanggap Bencana

Berada di lokasi rawan bencana membuat SOS Children’s Village Lembang harus siaga jikalau terjadi bencana alam. Beberapa kali anak-anak di village mendapatkan pelatihan penyelamatan diri jika bencana terjadi.

“Gempa, gempa, ada gempa” teriak seorang siswa dari dalam kelas. Suasana seketika menjadi hiruk pikuk dengan teriakan siswa yang berhamburan keluar kelas. Sirine berbunyi sebagai tanda bahaya, yang memberikan informasi kepada lingkungan sekitar bahwa terjadi bencana. “Semua tenang, ayo anak-anak berlari ke tempat aman dan berkumpul di lapangan jauh dari atap ya!” teriak ibu guru yang sibuk mengawasi para siswa keluar kelas. Anak-anak panik dan berlari menyelamatkan diri. 

Itu terjadi di SD Hermann Gmeiner Lembang – Bandung Selatan. Sekitar 30 anak SOS Children’s Village Lembang bersekolah di SD yang berdiri sejak tahun 1972. Semua siswa dinyatakan dalam kondisi selamat karena suasana panik itu terjadi saat simulasi bencana alam yang dilaksanakan oleh SOS Children’s Village Lembang.

SD Hermann Gmeiner atau yang dikenal sebagai Sekolah Pancasila berada di Kota Lembang yang hanya berjarak 500 m dari village Lembang. Menjadi keprihatinan saat ini, lokasi dimana SOS Children’s Village Lembang dan SD Hermann Gmeiner berada tepat di patahan lempeng Lembang. Posisi tersebut membuat area Lembang rawan terjadi gempa setiap saat. Berada di lokasi rawan bencana membuat SOS Children’s Village Lembang harus siaga jikalau terjadi bencana alam. Beberapa kali anak-anak di village mendapatkan pelatihan penyelamatan diri jika bencana terjadi. Beberapa rambu petunjuk penyelamatan diri juga sudah dipasang di sekitar village. Edukasi serupa dibutuhkan juga bagi anak-anak yang bersekolah di SD Hermann Gmeiner yang merupakan fokus pendampingan SOS Children’s Villages.

13 Februari 2019, Staff SOS Children’s Village Lembang dibantu beberapa relawan dari Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) dan BNPB Kabupaten Bandung Barat memberikan pelatihan simulasi penyelamatan bencana bagi siswa siswi SD Hermann Gmeiner dalam program Sekolah Siaga Bencana (SSB). Dalam pelatihan ini, para siswa tak hanya mengerti bagaimana mencari tempat aman saat bencana, mereka juga mendapat pelatihan membantu teman yang terluka saat bencana. Simulasi hari itu menjadi pelajaran penting bagi para siswa dan guru agar tidak panik saat terjadi bencana. Suasana dibuat seolah olah benar terjadi agar para siswa mengikuti semua tahapan dengan tepat. Terlihat beberapa anak yang telah dilatih menjadi korban luka dan harus di evakuasi. Pertolongan pertama dilakukan oleh teman-teman mereka seolah bantuan belum datang ke lokasi.

Pelatihan ini adalah kali pertama dilakukan bagi siswa SD Hermann Gmeiner, dan akan diagendakan rutin setiap tiga bulan sekali. Seperti yang dilakukan di village Lembang, simulasi serupa akan diadakan kembali pada April 2019 untuk kembali melatih kesigapan anak dan ibu jika terjadi bencana akibat dari patahan Lembang. Tak ada yang mengharapkan bencana terjadi khususnya bagi masyarakat kota Lembang yang merupakan lokasi SOS Children’s Villages. Tetapi dengan pelatihan yang tepat, dampak dari sebuah bencana dapat diminimalisir dengan tindakan penyelamatan diri awal. Karena belajar tidak selalu harus berada di dalam kelas, dan  simulasi seperti ini penting tidak saja bagi mereka yang berada di lokasi gempa, tetapi perlu diketahui oleh semua orang.