Bersama Agung Budiono dan Mona Ratuliu, SOS Children’s Villages Mengadakan Webinar Bertajuk “Mendukung Keluarga dan Anak Indonesia Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi”

16 September 2022 - Admin

SOS Children’s Villages di Indonesia menyelenggarakan jilid kedua dari webinar #BersamaUntukAnak untuk memberikan perkembangan donasi yang telah berjalan sekaligus memperluas jangkauan dari misi baik tersebut.

Jakarta, 16 September 2022 – Pandemi yang melanda dunia sejak lebih dari dua setengah tahun yang lalu memang kini sudah mulai bisa teratasi, salah satunya dengan vaksin sehingga penyebarannya pun bisa lebih terkendali. Namun, akibat yang ditimbulkan pandemi terhadap kehidupan masyarakat tidaklah berdampak sementara, terlebih bagi anak-anak yang harus kehilangan orang tuanya akibat pandemi Covid-19. Menurut data Kementerian Sosial pada September 2021, pandemi telah mengakibatkan 37.951 anak Indonesia menjadi yatim piatu akibat Covid-19. Di usia yang masih muda, dengan kondisi yang rentan, puluhan ribu anak Indonesia harus menghadapi kenyataan memilukan bahwa pengasuh utama sekaligus tempat mereka berlindung, kini telah tiada.

Semarang menjadi salah satu kota dengan dampak pandemi terparah. Bahkan saat masa-masa terburuk pandemi melanda, Semarang termasuk dalam zona hitam untuk penyebaran Covid-19. Menurut data dari Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), terdapat 407 anak di Semarang yang telah kehilangan orang tua, dengan 53 anak di antaranya dapat dipastikan yatim piatu.  Demi merespon dampak pandemi terhadap pengasuhan anak-anak Indonesia, SOS Children’s Villages di Indonesia sejak Oktober 2021 mengadakan kampanye kebaikan, bersama-sama mendukung anak-anak yatim piatu di Semarang untuk berdonasi dengan semangat #BersamaUntukAnak.

SOS Children’s Villages sendiri merupakan organisasi yang fokus pada pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan penguatan keluarga rentan, yang memiliki komitmen untuk aktif menyuarakan pemenuhan hak- hak anak Indonesia. Selama 50 tahun berdiri di Indonesia, SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang dibesarkan dalam pengasuhan berkualitas sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan. Total terdapat 1.100 anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dibesarkan dan 6.300 anak dalam keluarga rentan didampingi SOS Children’s Villages di Indonesia.

Hampir satu tahun berlalu, SOS Children’s Villages di Indonesia bekerjasama dengan Bantoo.id telah meraih donasi sebesar Rp 236,370,000 dari banyak orang baik yang sudah terlibat. Donasi tersebut sudah disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, biaya pendidikan dan kegiatan up-skilling anak-anak di Semarang yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 sehingga mereka tetap bisa semangat untuk melanjutkan hidup dengan baik dan meraih impian masa depan mereka meskipun orang yang mereka kasihi telah pergi meninggalkan mereka.

Melalui webinar yang bertajuk “Mendukung Keluarga dan Anak Indonesia Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi” kemarin SOS Children’s Villages memaparkan perkembangan donasi serta membuka sharing session bersama Bapak Agung Budiono, selaku inisiator kolaborasi SOS Children’s Villages dengan Bantoo.id. Selain itu beliau juga seorang philanthropist yang juga aktif sebagai tim penasehat di beberapa perusahaan keuangan dan organisasi sosial. Hadir bersama Bapak Agung Budiono, ada Mona Ratuliu seorang figur publik tanah air yang juga praktisi kinship care atas anak dari kakaknya yang telah meninggal dunia akibat Covid-19. Hadir pula Bapak Tatang Kurnia selaku Family Strenghtening Program Director SOS Children’s Villages, Bapak Ardik Setiawan selaku Village Director SOS Children’s Villages di Semarang dan Amira Pratiwi selaku Child Safeguarding Coordinator SOS Children’s Villages.

Melalui webinar ini, SOS Children’s Villages memaparkan program intervensi yang telah dilakukan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 di Semarang. Intervensi ini meliputi dukungan nutrisi yang diberikan dalam bentuk care package, dukungan perlengkapan belajar mulai dari alat belajar, seragam sekolah hingga kuota internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Terdapat pula layanan psikolog yang memberikan layanan konseling, terapi, tes minat bakat dan bimbingan karir. Selain itu juga dilakukan kursus sertifikasi komputer untuk meningkatkan keterampilan remaja. Dukungan yang tidak kalah penting, SOS Children’s Villages melakukan kunjungan rumah untuk memonitor secara rutin perkembangan anak-anak yang dibantu.

Program intervensi yang dilakukan menunjukan perkembangan anak-anak yang signifikan. Kebutuhan pokok dan nutrisi yang terpenuhi membantu meringankan beban pengasuhan sehingga anak-anak dapat tumbuh berkembang dengan sehat. Semangat belajar anak-anak juga meningkat karena mendapat dukungan untuk fasilitas belajar yang lebih memadai. Selain itu, mereka mampu mengelola emosi dan perasaan dengan lebih baik serta siap untuk membangun hubungan sosial dengan lingkungannya. Selain itu, anak usia remaja pun mampu mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dengan menambah skill digital. Intervensi pendampingan langsung yang anak-anak dapatkan, membuat anak menjadi lebih terbuka dan mampu bersosialisasi dengan baik.

Bapak Ardik Setiawan selaku Village Director SOS Children’s Villages di Semarang menyatakan dengan terlaksananya program #BersamaUntukAnak, beliau bisa melihat anak-anak perlahan bisa mulai bangkit kembali dari trauma kehilangan orang terkasih. Harapannya, semoga kedepan semakin banyak orang baik yang tergerak untuk ikut andil dalam program ini dan ikut mendukung SOS Children’s Villages membantu anak-anak di Semarang bangkit dari pandemi. Selain itu tidak menutup kemungkinan untuk memperluas wilayah bantuan demi masa depan anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Agung Budiono selaku inisiator kampanye ini, beliau menyatakan dunia tidak hanya membutuhkan orang pintar tapi juga orang yang memiliki empati tinggi untuk membantu sesama sehingga dunia bisa berjalan lebih baik dan harmonis tanpa ada ketimpangan. Semoga SOS Children’s Villages dapat mengetuk hati orang-orang baik lainnya untuk dapat membantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi.

Sesuai dengan komitmennya, di masa depan SOS Children’s Villages terus berusaha untuk mewujudkan komitmen dalam membangun keluarga yang kuat dan penuh kasih sayang bagi anak-anak yang ditinggalkan, rentan, dan kehilangan pengasuhan orang tua. Selaras dengan yang disampaikan oleh Mona Ratuliu mengenai pentingnya keluarga. Mona menyatakan bahwa sebaik-baiknya pengasuhan yang anak dapatkan adalah dari keluarganya sendiri. Di dalam keluarga adalah tempat berlindung anak yang paling aman dan nyaman, rumah untuk anak kembali dan maka dari itu Mona Ratuliu yang juga praktisi kinship care percaya atas pengasuhan keluarga adalah yang terbaik bagi anak.

Webinar #BersamaUntukAnak “Mendukung Keluarga dan Anak Indonesia Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi” diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pihak-pihak yang ingin merespon dampak pandemi terhadap anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak yang telah kehilangan orang tua di Semarang bersama SOS Children’s Villages dan Bantoo.id. Donasi yang terkumpul untuk SOS Children’s Villages akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan pemenuhan kebutuhan dasar anak.

Mari bersama dukung anak-anak untuk mendaptkan haknya, yaitu pengasuhan yang berkualitas, termasuk pendidikan dan kesehatan. Dengan mendukung pemenuhan hak dasar anak, sama dengan membantu memastikan cerahnya masa depan mereka. Siapapun bisa menjadi #PejuangAnak dengan menunjukkan dukungan melalui: https://www.bantoo.id/campaigns/sos-agung-budiono. Kita hadir #BersamaUntukAnak, karena Anak Indonesia adalah Anak Kita.

1 2