Laporan Tahunan 2020

Download Full Report

KONDISI DARURAT:

PANDEMI COVID-19

Kita semua, dalam banyak hal yang sama, terkena dampak COVID-19. Sejak Maret 2020, kehidupan kita berubah, dunia berubah. Puluhan ribu orang meninggal karena pandemi Covid-19 di Indonesia. Jumlah pasien positif Covid-19 di negeri kita ini masih meningkat per tulisan ini dibuat. Bahkan, mulai menyasar kepada orang-orang terdekat kita. Tidak terkecuali anak-anak, mereka menghadapi tantangan baru ketika COVID-19 mulai menyebar. Anak-anak dan keluarga rentan tengah menghadapi situasi sulit. Penyebaran COVID-19 yang semakin meluas berdampak pada kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan hidup anak-anak. Di semua lini kehidupan, baik pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan menjadi semakin krusial bagi anak-anak yang telah/beresiko kehilangan pengasuhan orang tua.

Risiko Bagi Anak-anak Telah/Berisiko Kehilangan Pengasuhan Orang Tua

Untuk keluarga yang sudah di bawah tekanan, krisis ini memperburuk keadaan mereka. Keluarga yang berada di ujung kemiskinan tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan tidak menerima bantuan darimana pun. Mereka harus memilih kebutuhan terpenting di antara semua prioritas. Penuhi pangan, alat higienis dan kesehatan, atau pendidikan anak?

Kebutuhan Pangan Tidak Terpenuhi

Anak-anak berada di kondisi yang rentan, karena kondisi “lockdown di awal” yang mempengaruhi keluarga kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan. Keluarga pun berisiko ambruk karena tantangan ekonomi dan kesehatan.

Akses Pendidikan Terbatas

Anak-anak tidak dapat bersekolah. Padahal, sekolah merupakan hal penting bagi anak-anak yang rentan agar mereka berkesempatan untuk memiliki hidup yang sukses dengan masa depan yang diimpikan. Sementara, tidak semua anak di negeri ini memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya untuk bisa belajar daring dari rumah. Mereka memiliki keterbatasan.

Minimnya Akses Kebersihan & Kesehatan

Di saat kita berseru untuk menjalankan hidup bersih dengan cuci tangan, nyatanya tidak semua daerah di Indonesia punya hak istimewa tersebut. Anak-anak berisiko terpapar pandemi Covid-19 karena terbatasnya akses kebersihan, seperti air, sabun, disinfektan, dan sarung tangan.

Risiko Kesehatan Mental Anak

Anak-anak berisiko mengalami trauma berkepanjangan sebagai dampak dari kondisi isolasi, serta berisiko mendapatkan kekerasan fisik dan seksual. Menjaga kesehatan fisik dan mental anak-anak sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan masa depan mereka.

 

PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

SOS Children’s Villages Indonesia memastikan 5.500 anak di villages’ dan komunitas terpenuhi kebutuhannya dan membantu menyediakan kebutuhan pangan bergizi, alat kebersihan dan kesehatan untuk mencegah Covid-19.

Seperti yang dilakukan SOS Children’s Village Flores, Lembang, Cibubur, dan Medan yang langsung mengadakan penyemprotan disinfektan di seluruh area village dengan bekerja sama dengan relawan PMI ataupun pemerintah. Seluruh village di 8 lokasi secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan.

Pada Maret 2020, SOS Children’s Villages memberlakukan village lockdown di seluruh kota di Indonesia untuk menghindari penyebaran Covid-19. Kebutuhan pokok seperti nutrisi dan perlindungan kesehatan/higienis diberikan untuk semua anak dan keluarga dampingan. Bahkan, di saat disinfektan sempat menjadi barang langka, remaja di SOS mengajari adik-adiknya untuk bersama-sama membuat cairan disinfektan.

PENGUATAN KELUARGA YANG BERISIKO AMBRUK

Banyak keluarga terdampak kehilangan pekerjaan di saat pandemi. SOS Children’s Villages membantu mengadakan pelatihan dan memberikan dana stimulus untuk penghasilan tambahan dan pengembangan usaha untuk keluarga rentan dampingan di 60 lokasi yang tersebar di 10 kota Indonesia.

Sebanyak 55 keluarga dampingan yang berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh belajar menjahit dengan mesih jahit yang kita sediakan dan membuat masker sendiri. Ibu-ibu pemulung ini juga mencari alternatif penghasilan dengan mengumpulkan kerang untuk dijual, dikonsumi, dan dijadikan kerajinan tangan. Keluarga di Semarang juga melakukan hal yang serupa untuk ketahanan pangan, yaitu melalui ternak lele.

Sedangkan, keluarga dampingan di Maumere, Flores belajar menanam sayuran dan umbi-umbian di sekitar rumah dengan keterbatasannya mendapatkan sumber air bersih. Hasil panen kemudian dapat dikonsumsi dan dijual – bisa mengurangi biaya kebutuhan pokok, pun mendapatkan penghasilan tambahan.

KESEHATAN MENTAL DAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

SOS Children’s Villages membantu menjaga kesejahteraan fisik dan mental anak-anak dengan bantuan psikososial secara berkala kepada anak-anak dan keluarga. Terutama dengan kondisi terbatasnya ruang gerak, maka mayoritas orang-orang menjadi lebih gampang stres. Jangankan anak-anak, orang dewasa seperti kita juga sama.

SOS mengajak anak-anak yang terisolasi #dirumahaja untuk berkegiatan. Seperti SOS Children’s Village Bali, Meulaboh, dan Jakarta yang menginisiasi kegiatan minicamp secara rutin di dalam area village. Sebelum tidur di tenda masing-masing, anak-anak bermain Kahoot Quiz sambil sosialisasi tentang bahaya Covid-19, menonton film edukasi, menyanyi, dan kegiatan lainnya.

Anak-anak remaja juga diberikan berbagai kesibukan lain seperti belajar pewarnaan teknik
tie-dye di SOS Meulaboh, saling sharing ilmu kuliah antar remaja di SOS Lembang dan Bali, membuat ular tangga raksasa di SOS Jakarta, anak-anak SOS Flores dan Banda Aceh belajar membuat kerajinan tangan, rutinitas yoga oleh anak-anak dan ibu-ibu SOS Bali, anak-anak SOS Lembang juga tidak pernah absen latihan bermain alat musik & orkestra. Lebih unik lagi, SOS Flores dua kali mengadakan kompetisi memasak “Masterchef Junior”.

Satu kegiatan yang paling popular dilakukan oleh anak-anak di semua daerah adalah berkebun, dari Banda Aceh, Medan, Semarang, hingga Flores. Momen paling menggembirakan untuk mereka adalah saatnya memanen. SOS Children’s Villages bersama dengan dukungan dari para Sahabat, memastikan setiap anak tetap mendapatkan kasih sayang dan masa kecil bahagia – meskipun di saat pandemi

PENDIDIKAN DAN LAPANGAN PEKERJAAN

SOS Children’s Villages membantu menyediakan fasilitas online seperti komputer dan jaringan internet untuk anak-anak bisa belajar di rumah. Kelas/pelatihan online juga dibuat untuk memfasilitasi anak-anak remaja supaya tetap produktif. Bahkan, SOS juga membantu mencarikan alternatif bagi para remaja yang kehilangan pekerjaan.

Bersama dengan puluhan #RelawanSOS, dibuatlah inisiasi “SOS Online Class” di mana para relawan dapat membagikan keahlian mereka masing-masing kepada anak-anak remaja. Bahkan, juga ada yang mengajarkan anak-anak kelas DIY kerajinan tangan, hingga kelas storytelling dongeng untuk anak-anak yang masih kecil.

Mitra perusahaan juga memberikan dukungan dengan pembuatan kelas-kelas online khusus untuk anak-anak remaja SOS dalam rangka menuju kemandirian mereka. Meskipun beberapa program 2020 seperti kegiatan oine, magang, dan lainnya terkendala, semua kegiatan dialihkan lewat daring.

Tentunya ini juga membutuhkan sumber daya yang cukup seperti perangkat elektronik dan internet. Ribuan anak di keluarga dampingan masih banyak yang belum memiliki keistimewaan tersebut. Untuk itu, selama pandemi dari bulan Maret 2020, SOS Children’s Villages mengusahakan lebih banyak anak punya kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.

 

 

 

PROGRAM KERJA SOS

WHERE WE WORK

SOS Children’s Villages Indonesia memiliki tiga program kerja utama dan 11 area kerja di Indonesia, yaitu dari ujung barat Indonesia, Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Jakarta, Bogor, Lembang, Semarang, Yogyakarta, Bali, Flores, dan Palu.

SOS FAMILY CARE (SFC)

Memberikan keluarga pengganti yang penuh kasih sayang dan pengasuhan layak untuk anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua dengan ikatan emosional selayaknya sebuah keluarga.

FAMILY STRENGTENING PROGRAM (FSP)

Memberikan dampingan kepada keluarga untuk memperbaiki ekonomi keluarga, memperkuat pola pengasuhan, dan membangun kapasitas melalui pelatihan.

EMERGENCY RESPONSE PROGRAM (ERP)

Memberikan perlindungan, pengasuhan, dan dukungan psikososial kepada anak-anak terdampak di lokasi bencana, termasuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar nutrisi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Bergerak di Indonesia sejak tahun 1972, berkat bantuan Sahabat SOS selama 48 tahun, saat ini lebih dari 2,000 anak SOS telah menjadi mandiriwan yang sukses membangun hidupnya sendiri dari berbagai macam profesi, di berbagai belahan dunia. Namun, masih ada jutaan anak lainnya di Indonesia yang membutuhkan bantuan.

AKSI KEBAIKAN

#PEJUANGANAK

MITRA PERUSAHAAN

Youth Career Initiative (YCI) batch IV selesai pada Februari 2020 bagi 18 remaja dari Flores, Jakarta, dan Yogyakarta yang telah lulus dari pelatihan kerja di empat hotel di Bandung, yakni Hilton Bandung, Courtyard by Marriott, Four Points by Sheraton, dan Sheraton Hotel dan Tower.

Persita Tangerang, salah satu klub bola Liga 1 Indonesia, menggalang dana bagi anak-anak SOS Children’s Villages Indonesia dan memberikan kelas online untuk anak-anak dan remaja SOS di seluruh Indonesia. Tahun 2020 adalah tahun kedua partnership bersama Persita.

FWD Life mengajak masyarakat untuk #BerbagiBarengFWD melalui program Workout Challenge sambil berdonasi bagi anak-anak SOS Children’s Villages.

DHL Indonesia memberikan materi peningkatan kapabilitas diri setiap minggu untuk remaja melalui program DHL Go Teach.

Kitabisa memberikan bantuan paket sembako untuk 490 keluarga dampingan terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di SOS Yogyakarta.

Nestle Indonesia membantu pemenuhan nutrisi anak-anak dengan 700 box susu Dancow UHT di tiga lokasi, yakni Jakarta, Bandung, dan Bogor.

Allianz Group memberikan bantuan berupa care package nutrisi dan paket kebersihan untuk 140 keluarga dampingan di Bali, 142 keluarga di Palu, dan 353 keluarga di Flores. Allianz Indonesia juga memberikan dukungan program income generating dengan memberikan stimulus modal usaha kepada kepala keluarga yang terdampak pandemi di Flores, Palu, dan Bali.

PT Chubb Indonesia memberikan bantuan pemenuhan pangan untuk 53 keluarga dampingan SOS Children’s Villages Indonesia di Kabupaten Bogor yang terdampak pandemi.

PT Katamata memberikan bantuan berupa 30 paket sembako untuk keluarga dampingan SOS Children's Villages Indonesia di Bogor yang terdampak pandemi

Cadbury melalui Kitabisa memberikan bantuan care package nutrisi untuk ribuan anak-anak di 8 lokasi SOS Children’s Villages di Indonesia.

Akzonobel Indonesia memberikan pelatihan secara online untuk para remaja SOS Children’s Villages. Kegiatan tahun 2020 ditutup dengan pengecatan di SOS Yogyakarta bersama 42 remaja.

PT Sciencewerke mendukung program pendidikan, pengasuhan dan kesehatan pada masa pandemi untuk anak-anak SOS Indonesia.

PT HSBC Indonesia melalui program “Developing SOS Future Talent” memberikan dukungan pendidikan dan ketrampilan untuk menuju kemandirian remaja SOS Children's Village Bali.

Siegwerk Indonesia memberi dukungan infrastruktur ICT dan akses internet kepada keluarga komunitas di SOS Yogyakarta

FWD Asset Management memberikan dukungan infrastuktur Digital Village dan MCLP untuk SOS Meulaboh, Banda Aceh, Bali dan Semarang

Allianz Life memberikan dukungan untuk program kemandirian remaja SOS Semarang dengan program 'We are the Future'.

SAHABAT SOS

Carla Felany mendedikasikan ribuan kilometer di tahun 2020 untuk anak-anak SOS Children’s Villages Indonesia melalui program #CarlaForChildren.

Omar Agus akan berlari di Marathon des Sables, sebuah lari di atas gurun pasir untuk menggalang dana bagi pemenuhan hak-hak anak SOS Children’s Villages.

Annisa Fitria (Icha) adalah mandiriwan SOS – anak SOS yang telah sukses dan mampu hidup mandiri. Icha mendedikasikan tiap langkah larinya untuk membantu adik-adiknya di SOS Children’s Villages.

Hendra Siswanto dan William Lesmana berlari sejauh 150KM Cibubur-Lembang dengan target waktu 17 jam untuk Hendra dan 21 jam untuk William dalam rangka menggalang dana bagi anak-anak SOS Children’s Villages.

Vita Setiati sebagai polisi menjadi Sahabat SOS pertama yang ikut dalam program #BeAHeroForChildren, sebuah program penggalangan dana yang mengajak semua orang dari berbagai macam profesi menjadi Pahlawan Anak – yang mana juga merupakan cita-cita anak-anak Indonesia.

Darmawati Ayu meskipun sedang berjuang di kala pendemi Covid-19, sebagai dokter tetap ikut serta dalam program #BeAHeroForChildren.

Jejen Mutakin menceritakan nilai-nilai kebaikan untuk anak-anak sebagai seorang guru dengan menjadi Pahlawan Anak.

Skolastika Sylvia sebagai news anchor turut berkontribusi di program #BeAHero- ForChildren dengan bercerita selama 30 Hari makna sebagai Ibu bagi anak-anak, terutama anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.

Kami berterima kasih atas dukungan seluruh Sahabat SOS Children's Villages Indonesia sepanjang tahun 2020.

Terima kasih telah bersama-sama dengan anak-anak menghadapi tantangan yang luar biasa satu tahun ini. Terima kasih telah setia berada di samping kami, memberikan harapan agar anak-anak Indonesia dapat menggapai mimpi.

Pemerintah Republik Indonesia
32.500 Sahabat SOS (9.400 Sahabat Baru di 2020)
25 Mitra Sektor Swasta
6.000 Dukungan Donor dan Komunitas
200 #RelawanSOS
Keluarga Besar Pelari #RunToCare dan Pesepeda #biketocare
Rekan-rekan Media